Beragam Manfaat dari Minyak Atsiri

Minyak atsiri secara umum digunakan sebagai bahan pengikat (fixatif) dalam pembuatan parfum, pewangi, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent) dalam industri makanan dan minuman.

Selain itu, atsiri juga digunakan sebagai bumbu seperti cengkeh dan kemukus. Hampir semua atsiri bersifat antibakteri. Beberapa atsiri yang dapat digunakan sebagai antiseptik juga punya fungsi yang lebih spesifik seperti minyak sereh terkenal dengan fungsi anti nyamuknya; minyak pala sebagai anti-inflammatori; minyak kayu putih sebagai anti iritasi; jahe sebagai stimulan, analgesik, anti radang; minyak jeruk purut sebagai anti depresi dan gaharu sebagai anti rematik.

Atsiri juga digunakan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) untuk ditambahkan ke minuman, gula-gula dan makanan olahan lainnya, dan sebagai wewangian kosmetik untuk produk parfum atau perlengkapan mandi.

Di Jepang, atsiri telah lama digunakan untuk tujuan wewangian seperti perasa makanan dan wewangian kosmetik, tetapi popularitas aromaterapi yang bersinar dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan peningkatan penggunaan minyak esensial untuk aromaterapi.

Aromaterapi merupakan obat alami untuk menyembuhkan stress psikologi dan kondisi fisik yag buruk. Bau khas yang dihasilkan atsiri berkhasiat untuk mengobati suatu penyakit, serta efek yang ditebarkannya ke otak akan berpengaruh terhadap psikologi dan emosi.

Pengertian Minyak Atsiri

Minyak atsiri juga dikenal dengan sebutan minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang dan minyak aromatik.

Pengertian minyak atsiri adalah kelompok besar minyak nabati atau minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehinga memberikan aroma yang khas.

Minyak atsiri merupakan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami.

Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Minyak atsiri terbentuk dari hasil proses metabolisme dalam tanaman karena reaksi berbagai senyawa kimia dan air.  Mengandung metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri tumbuhan agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan hidup.

Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri dan campurannya dapat menghaasilkan rasa yang berbeda.

Pengertian Para Ahli

Pengertian lain juga muncul dari beberapa ahli, antara lain:

1. Menurut Hardjono, 2004

Minyak atsiri adalah minyak terbang atau minyak yang mudah menguap dan terdiri dari campuran senyawa berwujud cair yang diperoleh dari penyulingan berbagai bagian tanaman, seperti kulit, daun, akar, batang, buah, biji dan bunga.

2. Menurut Gunawan & Mulyani, 2004

Minyak atsiri adalah suatu zat berbau yang terdapat pada tanaman. Pada suhu kamar, minyak ini bersifat mudah menguap, dalam keadaan murni dan segar, pada umumnya tidak berwarna.

Ciri-ciri Minyak Atsiri

Minyak ini memiliki karakteristik tertentu, yaitu memiliki titik uap rendah sehingga mudah menguap.

Susunan senyawa yang terdapat dalam minyak esensial ini sangat kuat, sehingga mampu memengaruhi syaraf manusia (terutama hidung), sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.

Minyak atsiri memiliki rasa getir (pungen taste), berbau wangi sesuai bau sumber minyak berasal

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri atau sifat dari minyak atsiri:

  • Memiliki titik uap yang rendah sehingga mudah menguap
  • Mengandung komponen yang kuat sehingga berpengaruh terhadap indera penciuman
  • Mudah larut dalam pelarut organik, seperti alkohol, eter, petroleum, benzene
  • Tidak larut dalam air.
  • Pembuatannya berasal dari campuran berbagai senyawa yang menghasilkan bau atau aroma khas sesuai sumbernya

Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama, dapat teroksidasi dan berubah menjadi berwarna agak keruh. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

Minyak atsiri murni mempunyai tingkat kekentalan yang sangat tinggi dan aromanya sangat menyengat, bahkan dianjurkan untuk tidak menciumnya langsung, karena dapat menimbulkan sakit kepala.

Jika ingin mencium aromanya, cukup dikipas-kipaskan dari jarak jauh, dan untuk menggunakannya harus diencerkan terlebih dahulu.

Sumber Minyak Atsiri

Minyak atsiri dapat diperoleh dari proses penyulingan berbagai jenis tanaman dan bagian-bagiannya, seperti daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar.

Beragam tanaman memiliki potensi dan dapat dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan atsiri. Di Indonesia, terdapat sekitar 40 jenis tanaman penghasil atsiri, meskipun hanya sebagian yang baru dimanfaatkan, antara lain:

  • Akar – Akar Wangi, Kemuning
  • Daun – Nilam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih, Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean, Kemuning, Kenikir, Kunyit, Selasih, Kemangi
  • Biji – Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga, Klausena, Kasturi, Kosambi
  • Buah – Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus, Anis, Ketumbar
  • Bunga – Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati, Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu, Gandasuli Kuning, Srikanta, Angsana, Srigading
  • Kulit Kayu – Kayu Manis, Akasia, Lawang, Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok
  • Ranting – Cemara Gimbul dan Kipas
  • Rimpang – Jahe, Kunyit, Bangel, Baboan, Jeringau, Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam, Temulawak, Temu Putri
  • Seluruh bagian – Akar Kucing, Bandaton, Inggu, Salasih, Sudamala, Trawas

Di pasaran, kita mengenal hasil olahan minyak atsiri yang telah dikombinasikan dengan berbagai bahan lain, seperti:

  • Minyak Telon
  • Minyak Tawon
  • Minyak Angin

Berbagai Jenis Minyak Atsiri dan Manfaatnya

Minyak atsiri kini banyak tersedia di pasaran dengan beragam pilihan aroma yang berbeda sesuai dengan tumbuhan yang diekstrak. Berikut ini adalah beberapa jenis tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri dan kegunaannya:

1. Minyak peppermint

Minyak pepermint dikenal baik untuk meredakan hidung tersumbat, sakit kepala, flu, batuk, sinusitis, dan masalah pencernaan. Jenis minyak ini dapat digunakan dengan cara dihirup menggunakan diffuser.

Selain itu, minyak peppermint juga dapat dioleskan ke kulit untuk mengatasi nyeri otot, nyeri sendi, dan gatal-gatal. Aromanya yang menyegarkan juga dapat mengurangi rasa sakit dan stres.

Namun, minyak peppermint sebaiknya tidak digunakan untuk bayi dan anak-anak karena dapat meningkatkan risiko kejang.

2. Minyak serai

Minyak serai bermanfaat untuk menghilangkan kecemasan serta mengandung antibakteri, antiradang, dan antijamur. Minyak serai dapat digunakan sebagai aromaterapi atau minyak pijat.

Selain itu, minyak serai juga dapat dijadikan pengharum ruangan dan pembasmi serangga dengan cara dijadikan aromaterapi. Herbal lain yang juga memiliki efek yang mirip dengan serai adalah kencur.

3. Minyak lavender

Jenis mintak atsiri lainnya adalah minyak lavender yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur dan menghilangkan stres. Minyak lavender juga memiliki efek menenangkan, sehingga cocok digunakan untuk minyak pijat.

4. Minyak pohon teh

Minyak pohon teh atau tea tree oil merupakan minyak atsiri dari pohon Melaleuca alternifolia. Minyak pohon teh memiliki sifat antibakteri dan antijamur, sehingga sering dimanfaatkan untuk meredakan berbagai infeksi jamur pada kulit, ketombe, dan kutu rambut.

Cara menggunakan minyak pohon teh adalah dengan dioleskan ke kulit dan sebagai campuran dalam sampo antiketombe dan sampo antikutu.

5. Minyak chamomile

Minyak atsiri dari bunga chamomile memiliki efek menenangkan, sehingga dapat digunakan untuk meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur. Penggunaannya bisa dihirup atau dijadikan minyak pijat. Selain menjadi minyak atsiri, bunga chamomile juga sering dijadikan teh untuk diminum.

6. Minyak Lemon

Diekstraksi dari kulit lemon, minyak lemon dapat disemprotkan ke ruangan atau dioleskan ke kulit untuk mendapatkan manfaatnya. Beberapa manfaat dari menggunakan minyak lemon adalah mengurangi kecemasan dan depresi, mengurangi rasa sakit, meringankan mual, dan membunuh bakteri.

7. Minyak Kemenyan

Minyak kemenyan juga dapat membantu mengatasi masalah peradangan, suasana hati, dan gangguan tidur. Selain itu minyak atsiri kemenyan juga bisa mengobati sakit gigi dan gusi.

Minyak kemenyan memiliki aroma kayu dan juga sedikit pedas, sehingga dapat digunakan sebagai aromaterapi dan dapat ditemukan dalam krim kulit. Pastikan kamu mengencerkannya terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Kemungkinan Efek Samping

Meski berasal dari bahan alami tidak berarti minyak atsiri aman sepenuhnya digunakan. Tanaman dan produk herbal mengandung banyak senyawa bioaktif yang dapat membahayakan kesehatan, begitu pula minyak ini. Namun, jika dihirup atau dikombinasikan dengan minyak dasar untuk digunakan pada kulit sebagian besar minyak esensial dianggap aman. Pastikan untuk mempertimbangkan orang lain di lingkungan sekitar yang mungkin menghirup aromanya, termasuk wanita hamil dan anak-anak.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi, antara lain: ruam, serangan asma, sakit kepala. reaksi alergi. Minyak yang paling sering dikaitkan dengan reaksi merugikan adalah lavender, peppermint, tea tree, dan ylang-ylang. Minyak yang mengandung fenol tinggi, seperti kayu manis, dapat menyebabkan iritasi kulit dan tidak boleh digunakan pada kulit tanpa dicampur dengan minyak dasar, sedangkan minyak atsiri yang terbuat dari buah jeruk meningkatkan reaksi kulit terhadap sinar matahari dan bisa terjadi luka bakar.

Pada umumnya, efek samping potensial dari menghirup minyak esensial sangat kecil dan tergantung pada jenisnya. Efek samping ini biasanya hilang ketika aromanya tidak lagi tercium.

Agar penggunaan minyak atsiri lebih aman, sebaiknya campurkan minyak atsiri dengan carrier oilseperti minyak kelapa, minyak almond, minyak bunga matahari,  atau minyak kedelai, agar tidak menyebabkan iritasi kulit.

Referensi :

https://bbkk.kemenperin.go.id/page/bacaartikel.php?id=OSCDT7v3kbO42NmtwHDAEGAxVG96ARtA072jn2iwylQ,

https://inatrims.kemendag.go.id/content/persyaratan-mutu-minyak-atsiri-jepang

https://www.halodoc.com/artikel/6-jenis-minyak-atsiri-yang-paling-sering-digunakan-dan-manfaatnya?srsltid=AfmBOoplmVow89YAJ0q8EJ8PaGBgSZ6rh3vG73UmMj2D1hmBgkcoelUc

https://www.alodokter.com/tertarik-merelaksasi-tubuh-dengan-minyak-atsiri

https://bisip.bsip.pertanian.go.id/berita/serba-serbi-minyak-atsiri-indonesia-dan-potensi-pengembangannya-untuk-pasar-internasional

Aktif menulis sejak bergabung dengan FLP Jepang tahun 2004. Penulis merupakan staf di Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) yang berlokasi di Cot Suruy, Aceh Besar