Manusia di berbagai belahan benua telah mencari resep awet muda selama berabad-abad. Baru-baru ini, pencarian rahasia awet muda atau panjang umur itu berakhir di pulau Okinawa, Jepang, yang terbentang melintasi Laut China Timur. Para manula di sana bukan hanya memiliki tingkat harapan hidup terpanjang paling tinggi di dunia. Lansia di sana juga dapat menikmati hari tua dengan kondisi tubuh yang sehat pula. Yang paling menarik dari Okinawa adalah jumlah penduduknya yang bertahan hidup dengan usia di atas 100 tahun. Dari 100.000 penduduk, Okinawa memiliki 68 centenarian (orang yang hidup lebih dari 100 tahun). Angka ini tiga kali lipat dari yang ditemukan di AS dalam jumlah populasi yang sama.
Okinawa tetap istimewa, karena penduduknya memiliki peluang 40 persen lebih besar untuk bertahan hidup hingga 100 tahun, bila dibandingkan dengan orang Jepang kebanyakan. Para ilmuwan menghabiskan puluhan tahun untuk mengungkap rahasia umur panjang penduduk Okinawa, baik dengan meneliti gen maupun gaya hidup mereka.
Menariknya, lansia di Pulau Okinawa yang paling tua juga memiliki tingkat penyakit kanker, diabetes, dan kepikunan yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan populasi lansia di tempat lainnya.
Lalu, apa rahasia hidup sehat dan panjang umur ala penduduk Okinawa?
1. Ikigai
Héctor García dan Francesc Miralles telah melakukan studi khusus untuk meneliti rahasia hidup sehat dan panjang umur orang Okinawa. Hasil studi itu mereka dokumentasikan dalam buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life.
Buku tersebut mengungkap bagaimana setiap penduduk Okinawa, dan kebanyakan orang Jepang lainnya, memiliki ikigai masing-masing. Ikigai didefinisikan sebagai tujuan hidup yang membuat mereka bersemangat untuk bangun setiap pagi dan memulai hari.
Ikigai juga mengacu pada konsep kebahagiaan dan dalam aktivitas kecil sehari-hari.
.
Misalnya, menikmati matahari terbit, minum kopi pahit yang hangat, memasak makanan untuk disantap bersama keluarga, ataupun hal-hal sederhana lainnya yang tanpa kita sadari dapat membuat hati ini bersemangat dan bahagia saat melakukannya
Faktanya, ikigai menjadi alasan seseorang untuk hidup bahkan ketika mereka sedang tidak bahagia atau sengsara.
2. Dukungan sosial
Hal unik lain yang ditemukan di Okinawa adalah ikatan sosial yang erat antar penduduk. Sebagian besar penduduk bergabung dengan kelompok sosial informal di mana mereka secara rutin bertemu.
Kelompok sosial ini memberikan dukungan finansial dan emosional pada saat dibutuhkan sehingga anggota merasa aman karena mengetahui bahwa selalu ada seseorang yang akan membantu mereka.
Okinawa memiliki keluarga besar dan jaringan dukungan sosial yang kuat. Komunitas mereka sangat erat dan semua orang mengenal satu sama lain.
Mereka mengadakan pertemuan sosial dalam kelompok yang disebut ‘moai’. Para wanita mengobrol tentang hal-hal ringan, mereka minum teh hijau, dan menikmati hidangan penutup. Pada umumnya, mereka suka berkumpul.
Okinawa memiliki biaya perawatan kesehatan terendah di seluruh Jepang karena penduduknya yang sehat. Ternyata, interaksi sosial bisa membuat seseorang lebih bahagia dan lebih sehat.
3. Mengonsumsi makanan antioksidan
Warga Okinawa rajin mengonsumsi makanan kaya sayuran dan makanan antioksidan, jarang mengonsumsi gula, dan makan di piring kecil.
Tidak seperti kebanyakan negara Asia, makanan pokok di Okinawa bukanlah nasi, melainkan ubi yang kaya serat. Dalam sejarahnya, ubi pertama kali diperkenalkan kepada penduduk Okinawa melalui perdagangan dengan Belanda pada awal Abad ke-17.
Penduduk Okinawa juga memakan banyak sekali sayuran berwarna kuning dan hijau, seperti pare, dan berbagai produk olahan kedelai.
Meski mereka juga makan daging babi, ikan, dan daging lain, lauk-pauk dengan protein hewani biasanya hanya menjadi komponen kecil dari keseluruhan konsumsi mereka. Kebanyakan makanan mereka tetap berasal dari tumbuhan.
4. Berkebun
Hampir semua centenarian di Okinawa memiliki kebun sendiri di pekarangan rumahnya. Berkebun adalah sumber aktivitas fisik harian yang melatih tubuh dengan berbagai gerakan dan membantu mengurangi stres. Kebun juga menjadi sumber sayuran segar yang mereka konsumsi setiap hari.
5. Makan hanya sampai 80% kenyang
Rahasia umur panjang orang Jepang ada dalam pepatah populer “Hara Hachi Bun Me” yang artinya,
makanlah hanya sampai Anda kenyang 80 persen (8 dari 10 porsi). Berpedoman hara hachi bun me, orang Jepang akan berhenti atau mencukupkan makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh tanpa berlebihan.
Hal ini sesuai dengan anjuran Islam agar makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Atau kata Imam Asy-Syafi’i rahimahullah yang mengatakan “kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah”.
6. Tetap aktif sampai tua
Jika berkunjung ke pulau indah ini, Anda tidak hanya akan melihat lansia memanen buah, tetapi juga akan melihat mereka membajak ladang dan bersepeda.
Rumah-rumah di Okinawa hanya memiliki sedikit perabot. Penduduk di sini makan dan bersantai sambil duduk di atas tikar tatami yang digelar di lantai. Makan dan bersantai di atas tikar mendorong mereka untuk lebih sering naik-turun sehingga membangun kekuatan dan keseimbangan tubuh bagian bawah.
7.Tak pernah pensiun
Tidak ada kata pensiun dalam bahasa Okinawa. Karena tak mengenal istilah pensiun, penduduk di pulau ini selalu mengerjakan apa yang selalu mereka lakukan. Jika mereka petani, mereka akan terus pergi ke ladang sampai tak bisa lagi bergerak.
Karena terus beraktivitas, ini membantu mereka memiliki kepuasan hidup dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Sebab, orang-orang yang tetap aktif secara fisik dan mental sepanjang hidup mereka ternyata adalah orang-orang yang sehat
8. Jarang stress
Orang Okinawa memiliki kepribadian yang tahan stres. Belum lama ini, para peneliti di Hawaii menemukan gen ketahanan stres, yang disebut FOXO3A, yang terkait dengan umur panjang manusia.
Konsep umumnya adalah melindungi Anda dari efek buruk penyakit dan mungkin tekanan lain pada tubuh. Orang Okinawa memiliki persentase yang lebih tinggi dari gen ini.
Referensi: