Bawang Putih

Bawang putih adalah umbi-umbian dengan nama latin Allium sativum.

Bawang berwarna putih ini masih termasuk dalam keluarga tanaman amarilis (Amaryllidaceae), dan bersaudara dengan daun bawang dan bawang merah.  

Bawang putih merupakan tumbuhan tertua dalam peradaban manusia, dengan usianya sangat panjang merentang sejarah dari sejak zaman purba. Bawang putih melakukan perjalananannya yang dimulai dari Asia Tengah, mengalami domestikasi selama periode neolitikum, dan menyebar di Timur Tengah dan Afrika barat di sekitar 3000 SM, dan dengan cepat menyebar pula ke Eropa dan seluruh penjuru bumi (Tyassuma, T dan Passiak, T, 2019)

Dalam satu buah bawang putih biasanya terdapat 1 – 10 siung. Setiap siungnya itu sendiri memiliki berat sekitar 6 – 8 gram. 

Adapun kandungan yang terdapat dalam bawang putih menurut Wulandari (2012) adalah:

Minyak atsiri, anti bakteri, anti septik, allicin, anti kolesterol, kalsium, saltivine, diallysulfide, alilprofil-disulfida, belerang, protein, lemak, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C.

Untuk 100 gram bawang putih, kandungan gizinya mencakup:

 4 kalori, 1 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,1 gram serat, 0,1 miligram mangan, 0,9 miligram vitamin C, 5,4 miligram kalsium, 0,4 mikrogram selenium, dan sederet antioksidan seperti  flavonoid, oligosakarida, dan asam amino. 

 Bawang putih juga diperkaya oleh senyawa sulfur aktif seperti allicin, allyl propyl disulfide, dialil disulfida, dan dialil trisulfida. 

Ketika bawang putih mentah dikunyah dalam mulut, zat-zat sulfur tersebut akan bereaksi membentuk senyawa yang disebut allicin.

Manfaat bawang putih untuk kesehatan

 Berikut ini adalah daftar manfaat bawang putih untuk kesehatan :

1. Menurunkan kolesterol

Riset dalam International Journal of Medical Science and Public Health (2016) mengamati hasil pengobatan kolesterol dengan bawang putih. 

Setelah 90 hari masa percobaan, seluruh peserta mengalami penurunan kolesterol sekitar 10 – 13 persen.

Peneliti menemukan manfaat ini berasal dari kandungan allicin yang menghambat enzim yang berperan dalam membuat kolesterol.

 Uniknya, allicin hanya dihasilkan ketika bawang putih dipotong, ditumbuk, atau dikunyah. 

2. Mengendalikan tekanan darah

Sebuah penelitian dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences (2013) mengamati pengaruh bawang putih pada tekanan darah. 

Hasil penelitian melaporkan ada efek penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dari konsumsi bawang putih mentah, pengaruhnya hampir sama dengan obat atenolol.

Manfaat ini berasal dari kandungan allicin dan polisulfida yang bekerja memperlebar pembuluh darah.

3. Menyehatkan jantung

Bawang putih telah dikenal membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang akhirnya mencegah penyakit jantung. 

Penelitian dari Journal of Nutrition (2016) menemukan bahwa aged garlic berpengaruh dalam mengatasi arteri koroner.

Khasiat tersebut terlihat dari penurunan kadar kalsium dan protein C-reaktif pada pasien.

Kadar kalsium yang tinggi bisa menandakan penumpukan plak yang menyumbat arteri. Tingginya protein C-reaktif menunjukkan peradangan yang memicu aterosklerosis.

Berdasarkan laporan Kemenkes RI, penyakit jantung menjadi penyebab kematian kedua di Indonesia setelah penyakit stroke. Banyak yang menganggap bahwa penyakit ini menyerang orang tua, tapi penerapan gaya hidup yang tidak sehat, bisa membuat penyakit ini dapat terjadi pada usia muda.

4. Menurunkan risiko kanker

Sebuah studi dalam jurnal Cancer prevention research (2015) meninjau efek pencegahan kanker dari bawang putih dan bawang merah dari riset-riset terdahulu.

Temuan penelitian sejauh ini menunjukkan potensi konsumsi bawang putih rutin menurunkan risiko kanker. 

Kanker tersebut termasuk kanker perut, kanker kerongkongan, kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker prostat.

Bawang putih mentah kaya akan kandungan sulfur aktif yang diyakini mencegah pembentukan sel kanker dan menghambat penyebarannya.

5. Menjaga kesehatan otak

Tim peneliti dari Universitas Missouri menemukan bahwa turunan karbohidrat dalam bawang putih, FruArg, bisa melindungi sel-sel otak terhadap efek penuaan dan penyakit. 

FruArg bisa membantu melawan peradangan dan stres oksidatif.

 Zat ini juga memperbanyak sel mikroglia tanpa memicu peningkatan kadar oksida nitrat, yang menyebabkan peradangan.

Sel mikroglia sangat berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf di otak. 

Dengan memberikan perlindungan bagi sel-sel otak, risiko demensia dan alzheimer menjadi lebih rendah.

6. Mengatasi jerawat

Berbagai studi menyebutkan allicin memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiseptik yang membantu membunuh kuman penyebab jerawat. 

Karena khasiat allicin ini, bawang putih berpotensi meredakan jerawat, sekaligus pembengkakan dan peradangan kulit.

Kandungan vitamin dan mineral lain dalam bawang putih juga dipercaya dapat membasmi jerawat. 

Mulai dari vitamin C, vitamin B6, selenium, tembaga, dan seng yang bermanfaat untuk mengendalikan produksi minyak berlebih.

7. Memperkuat tulang

Dari keluarga bawang, bawang putih dan daun bawanglah yang berkhasiat menghambat proses pengeroposan tulang. Ini karena kandungan flavonoid

Temuan studi dalam Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics (2012) menunjukkan kegunaan flavonoid dalam memperkuat tulang. 

Flavonoid berpotensi meningkatkan pembentukan tulang dan memperlambat proses pengeroposan mineral tulang. 

8. Melawan radang, pilek, dan batuk

Bawang putih adalah salah satu obat alami untuk memperkuat daya tahan tubuh. 

Senyawa aktif allicin yang terdapat pada bawang putih membantu membunuh berbagai kuman penyakit infeksi, penyebab pilek dan flu, batuk, dan radang tenggorokan.

Jika sakit, makan bawang putih dapat mengurangi keparahan gejalanya dan membantu Anda lebih cepat sembuh. 

9. Mengatasi rambut rontok

Pada alopecia areata  (kebotakan yang disebabkan oleh penyakit autoimun), bawang putih mentah berpotensi merangsang pertumbuhan rambut di kulit kepala. 

Beberapa orang mengoleskan minyak bawang putih di kepala untuk mencegah kerontokan terjadi.

Seiring bertambahnya usia, Anda tidak dapat mencegah masalah rambut rontok. Namun, tidak perlu khawatir karena kini sudah tersedia beragam cara untuk mengatasi rambut rontok, mulai dari bahan alami hingga obat-obatan dari dokter.

10. Detoksifikasi logam berat

Sebuah studi dari Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics (2012) menyelidiki efek terapeutik bawang putih pada pasien yang keracunan logam timbal kronis.

Penelitian menemukan bahwa bawang putih berpotensi mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 19 persen.

Konsumsi bawang putih juga mengurangi gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan sakit kepala.

Anda bisa memperoleh semua manfaat bawang putih di atas dengan mengunyah siungnya secara mentah-mentah. 

Mungkin cara ini tidak biasa bagi Anda, tapi memasaknya justru akan menghilangkan berbagai zat gizi penting.

Jika tidak ingin terus-terusan makan yang mentah, Anda bisa menambahkan bawang putih ke dalam masakan sehari-hari.

Makan 1 – 4 siung bawang putih mentah setiap hari cukup aman jika Anda tidak memiliki kondisi kesehatan serius. 

Namun, ada risiko diare dan bau mulut dari kebiasaan ini, termasuk untuk Anda saat ini sedang mengonsumsi obat: isoniazid, pil KB, obat untuk HIV/AIDS, cyclosporine, obat antinyeri NSAID, dan obat pengencer darah

Sumber :

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-bawang-putih-mentah/
Aktif menulis sejak bergabung dengan FLP Jepang tahun 2004. Penulis merupakan staf di Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) yang berlokasi di Cot Suruy, Aceh Besar