Jahe atau zanzabil dalam bahasa Arab, atau halia dalam bahasa Melayu, adalah rimpang utama di dunia, yang keharuman namanaya, kekhasan rasa dan khasiatnya melegenda ribuan tahun lamanya. Begitu istimewanya jehe, sehingga Kitab Suci Al-Quran menuliskan dalam salah satu ayatnya, bahwa jahe adalah rempah yang menjadi ramuan minuman di surge kelak, sebagaimana tertulis di surat Al Insan (76) : 17
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuma) yang campurannya adalah jahe”
Jahe memiliki nama latin Zingiber officinale. Tanaman rimpang ini termasuk ke dalam anggota Zingiberaceae. Dan masih satu famili dengan kencur, kunyit, dan lengkuas.
Habitat
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter.
Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembap dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.
Varietas
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Bahkan digunakan pula sebagai pengawet alami di industri pangan karena memiliki aktivitas antibakteri dalam kandungannya terhadap bakteri patogen dan perusak pangan. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Kandungan Nutrisi pada Jahe
Khasiat tanaman bercita rasa pedas ini tak lepas dari kandungan nutrisi di dalamnya. Dalam satu sendok makan berkisar 10 gram mengandung:
- Kalori: 4.8 kilokalori.
- Karbohidrat: 1.07 gram.
- Serat: 0.12 gram.
- Protein: 0.11 gram.
- Lemak: 0.05 gram.
- Gula: 0.1 gram.
Selain asupan di atas, jahe juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting. Di antaranya zat besi, magnesium, fosfor, zinc, dan vitamin B2, B3, B6, serta C
Manfaat jahe :
- Melegakan tenggorokan
Mengonsumsi jahe bisa memberikan efek hangat di tenggorokan. Sehingga jahe bisa bermanfaat untuk melegakan tenggorokan yang gatal karena penyakit pernafasan
- Menyehatkan system pencernaan. Jahe bisa menyehatkan system pencernaan, serta mencegah penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Misalnya perut kembung, sembelit atau naiknya asam lambung yang terkait dengan stress
- Mengobati migraine. Jahe bisa menghentikan prostaglandin yang merupakan salah satu factor penyebab sakit kepala.
- Berkhasiat untuk osteoarthritis.
- Melancarkan peredaran darah. Gingerol yang terdaoat pada jahe bersifat antikoagulan yang bisa mencegah terjadinya penggumpalan darah. Tersumbatnya penggumpalan darah merupakan penyebab utama penyakit stroke dan serangan jantung.
- Menurunkan tekanan darah. Mengutip academia.edu karya Mokhamin Quela, jahe bisa merangsang pelepasan hormon adrenalin dan bisa memperlebar pembuluh darah. Hal ini bisa membuat darah mengalir lebih lancar dan lebih cepat.
- Membakar timbunan lemak. Jahe bisa membakar lemak sebab jahe merupakan penguat metabolisme tubuh, pembakar kalori dan membantu meningkatkan rasa kenyang.
- Menguatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mencegah kebotakan. Jahe akan merangsang folikel rambut di kulit kepala, memelihara setiap helai rambut dan menguatkannya
Kandungan jahe
Zat yang terkandung dalam jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah adalah karbohidrat, serat, protein, mineral seperti zat besi dan potassium, serta vitamin C.
Selain itu jahe juga mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri berpotensi sebagai anti oksidan dan anti inflamasi yang ampuh menangkal radikal bebas, sehingga bisa meningkatkan system imun tubuh.
Cara mengonsumsi jahe:
- Untuk meredakan sakit kepala, Anda bisa menyeduh jahe dengan the hijau atau the hitam. Anda bisa menambahkan madu atau lemon untuk menambah rasa.
- Untuk mengatasi kebotakan, Anda bisa mengoleskan air perasan jahe pada kulit kepala. Jahe bisa merangsang pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan.
- Untuk meringankan pegal linu, Anda bisa memijat bagian tubuh yang pegal dengan minyak jahe. Minyak jahe memiliki sifat anti inflamasi yang bisa mengurangi nyeri dan bengkak
- Untuk mengobati luka memar, Anda bisa mengompres bagian tubuh yang memar dengan kain basar yang dicelupkan ke dalam air rebusan jahe. Jahe bisa mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan
- Untuk mengobati mual, Anda bisa mengunyah potongan jahe mentah atau mengisap permen jahe. Jahe bisa menenangkan lambung dan mencegah muntah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi jahe, yaitu:
- Konsumsi jahe secukupnya, jangan berlebihan, paling banyak 1-2 ruas ibu jari dalam 1 hari.
- Hindari menambahkan banyak gula karena bisa mengganggu penyerapan anti oksidan pada jahe
- Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti asam lambung, tekanan darah rendah, gangguan pembekuan darah atau alergi terhadap jahe, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
Pengolahan dan pemasaran
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Jahe segar
Selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
- Jahe kering
- Awetan jahe
- Jahe bubuk
- Minyak jahe
- Oleoresin jahe
Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering.
Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Warnanya cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%. Mengandung komponen bioaktif berupa senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai antioksidan, yakni gingerol, shogaol, dan zingeron. Ketiganya berpengaruh dalam pencegahan penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyumbatan pembuluh darah
Produk jahe
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan Jepang.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan
Daftar pustaka
- Tyassuma, T dan Pasiak, T, Nutrisi Surgawi, ahlina Institute, 2019, Jakarta
- https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe#Asal_usul_dan_penyebaran
- Sehatq.com
- Detik.com
- Lifestyle.kompas.com
- Kuyou.id