Jagoan Pasti Menang

Suatu malam, setelah menonton `Taken` di bioskop Trans TV, saya jadi merenung. Film ini adalah film action, yang mana banyak berantem-berantemnya, tembak-tembakan, tusuk-tusukan, yang mana gak saya sukai sebenarnya. Hampir-hampir saya tinggal, berhubung gak suka, ngantuk pula. Tapi rasa penasaran membuat saya tetap duduk manis, walaupun hati ketar-ketir kala jagoan dan penjahatnya berantem.

“Jagoan pasti menang, tenang aja!” batin saya meyakin-yakinkan diri.
Dan itu terbukti setelah sang jagoan berhasil melumpuhkan lawan-lawannya dengan mudah.
“Saya bilang juga apa!” batin saya bersorak gembira melihat kemenangan itu.
Namun pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika sang jagoan berhasil mencapai tempat di mana putrinya disekap dan diperdagangkan, tepat ketika akan keluar, sang jagoan tersungkur.

Hati saya berdegup cemas. Halah! Jagoannya kok ketangkep? Duh, gimana nih! Ntar dibunuh lagi. Berbagai pikiran buruk mulai berkelebatan.
Dan saya mulai meyakin-yakinkan diri dengan jargon di atas.
“Jagoan pasti menang, gak mungkin kalah. Ini kan hanya intermezzo aja, biar seru,” batin saya ikut menenangkan diri. Adanya keyakinan itu membuat saya tenang.

Tapi ini di film. Bisa diatur. Endingnya pun bisa ditebak. Pasti nanti sang jagoan akan berhasil membebaskan putrinya dari penculik, entah apapun dan bagaimanapun caranya. Selalu ada jalan.

Tapi bagaimana dengan dunia nyata? Mengamati pergolakan politik dan isu yang berembus, terus terang hati saya was-was. Bagaimana ya endingnya. Akankah jagoan yang menang, dan penjahatnya kalah? Akankah penjahatnya menerima hukuman setimpal dengan perbuatannya? Saya tidak yakin. Sungguh! Malahan feeling saya justru ke arah yang berlawanan. Penjahat lolos dari hukum dan jagoan, yaitu rakyat yang ketiban pulung.

Betapa kejamnya dunia. Berapa banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan secara hukum. Begitu banyak ketidak adilan terjadi di depan mata kita. Pun dengan banyaknya demo, hal itu tidak menyelesaikan masalah. Lalu haruskah kita frustasi? Karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan? Karena jauh panggang dari api?

Tidak, Kawan. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah tidur. Dia, beserta para malaikatnya mencatat segala urusan kita. Tidak ada yang terlewat dalam catatannya. Kelak semua akan dihisab di yaumul mizan. Hari di mana kita tidak bisa minta tolong kepada siapa-siapa. Sesiapa yang tertindas dan terlindas bisa menuntut balas. Tidak ada satu pun yang bakal kebal hukum. Semua sama di mata Allah Azza Wajalla.

So, tunggu saja tanggal mainnya!

Aktif menulis sejak bergabung dengan FLP Jepang tahun 2004. Penulis merupakan staf di Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) yang berlokasi di Cot Suruy, Aceh Besar